Membangun ataupun membentuk personal branding tentu saja tidak serta merta menimbulkan asosiasi ataupun relasi yang baik dan harapan pada masyarakat hal tersebut harus melalui proses aktualisasi diri yang nyata. Maka dari itu dengan adanya
jasa social media management, seorang pebisnis tidak perlu khawatir dengan marketing media sosialnya. Duta Bahasa Sulawesi Tenggara dengan kegiatan yang dilakukan dan prestasi yang didapatkan dalam bidang bahasa dan sastra serta sebagai duta bahasa yang memiliki jiwa sosial terhadap lingkungan sekitarnya, melalui akun instagramnya mereka menyampaikan pesan yang berkaitan dengan hal tersebut agar bisa menarik perhatian dan mendapatkan persepsi positif dari kahlayak publik dan membantu terwujudnya personal branding sesuai yang mereka inginkan.
Maraknya pemakaian jejaring sosial instagram digolongan warga modern spesialnya digolongan anak muda menjadikan instagram jejaring sosial yang sangat popular dikala ini. Kepopuleran instagram tidak lepas dari kegunaanya bagaikan suatu jejaring sosial yang memakai gambar bagaikan perlengkapan komunikasinya, sehingga membolehkan penggunanya menghasilkan galeri individu. Instagram membolehkan penggunanya menunjukkan gambar dan meng- editnya memakai fitur yang disediakan didalamnya. Instagram pula membolehkan penggunanya melaksanakan personal branding melalu gambar yang dia unggah dan melalu caption serta tagar( hastag) yang bisa ditambahkan buat memaksimalkan pemakaian SEO( Search Engine Optimizer).
Maraknya instagram yang lebih digunakan bagaikan media personal branding dibanding buat berhubungan dengan orang lain menjadikannya bagaikan fenomena baru dimana pemakaian jejaring sosial Instagram tidak lagi dimanfaatkan bagaikan media komunikasi serta berbagi karya visual, namun lebih menuju kepada pemanfaatan Instagram bagaikan media personal branding yang efisien. Perkembangan
jasa social media management di indonesia juga cukup pesat.
Semacam yang disebutkan dalam konsep Dramaturgi karya Erving Goffman kalau orang hendak berlomba- lomba menunjukkan dirinya sebaik bisa jadi. Goffman mengasumsikan kalau kala orang- orang berhubungan, mereka mau menyajikan sesuatu cerminan diri yang hendak diterima orang lain. Upaya ini diucap bagaikan pengelolaan kesan( impression management),( Mulyana, 2006: 112). Tiap orang pada realitasnya melaksanakan konstruksi atas diri mereka dengan metode menunjukkan diri. Sehingga bukti diri yang timbul merupakan penggambaran apa yang sesungguhnya jadi kemauan serta guna penuhi kebutuhan pengakuan sosial.
Komentar
Posting Komentar